Edukasi dan Promosi Kesehatan Bell's Palsy
Edukasi dan promosi kesehatan untuk bell’s palsy terutama untuk meyakinkan bahwa gejala yang dialami bukanlah gejala stroke. Bell’s palsy adalah gangguan pada nervus fasialis dengan penyebab pasti yang belum diketahui. Hipotesa penyebab meliputi proses iskemik vaskular, infeksi virus atau bakteri, herediter, atau proses imunologis.[6]
Edukasi lainnya adalah bahwa penyakit ini umumnya adalah self limiting disease yang bisa membaik sendiri dengan prognosis yang baik. Komplikasi jarang terjadi, misalnya paralisis komplit otot wajah. Hal ini perlu diedukasi kepada pasien supaya pasien mengetahui tanda dan gejala terjadinya komplikasi dan memeriksakan diri kembali jika tanda gejala tersebut muncul.
Untuk mencegah terjadinya komplikasi, pasien sebaiknya segera mendapatkan penanganan medis.[9] Bila pasien mengalami kesulitan untuk mengakses pelayanan medis dengan segera, maka obat-obatan antinyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau paracetamol bisa dikonsumsi sebagai pertolongan pertama, serta tetes mata buatan atau salep mata lubrikan apabila kelopak mata sulit menutup.
Terapi fisik memiliki potensi untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah sekuela, tetapi masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaatnya.
Sebagaimana penyakit neurologis lainnya, ada langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko menderita Bell’s palsy, berupa penurunan stress dengan gaya hidup yang sehat, menghindari alkohol, kafein, rokok, dan stimulan lainnya.[10]