Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Bell's Palsy general_alomedika 2023-09-07T09:53:24+07:00 2023-09-07T09:53:24+07:00
Bell's Palsy
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Prognosis Bell's Palsy

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Bell’s palsy merupakan penyakit yang membaik dengan sendirinya (self limiting disease) sehingga memiliki prognosis baik. Walau demikian, terdapat kemungkinan komplikasi yang dapat memperburuk prognosis pasien.

Komplikasi

Sekitar 30% pasien mengalami pemulihan yang tidak sempurna dan sebagian kecil lainnya mengalami sekuele berat.[9] Faktor resiko untuk timbulnya sekuele berat antara lain paralisis otot wajah yang komplit, riwayat serangan berulang (rekurensi), diabetes, nyeri hebat preaurikuler, gangguan pengecapan, reflex stapedius, kehamilan, dan respon penyembuhan yang lambat. Pasien dengan paralisis komplit (House Brackman grade 5-6) yang tidak mengalami pemulihan dalam 3-4 bulan cenderung mengalami pemulihan yang tidak sempurna.[2,6]

Sekuele Bell’s palsy bisa menimbulkan gangguan psikologis karena pentingnya mimik wajah dalam membentuk hubungan interpersonal. Sekuele berat yang bisa terjadi seperti

  • Regenerasi motorik yang inkomplit yang menyebabkan paresis seluruh atau beberapa otot wajah,
  • Regenerasi sensorik yang inkomplit yang bisa menyebabkan disgeusia, ageusia, dan disestesia,
  • Reinervasi yang salah yang bisa menyebabkan sinkinesis (gerakan involunter otot wajah yang mengikuti gerakan volunter), crocodile tear phenomenon, dan clonic hemifacial spasm.

Prognosis

Bell’s palsy adalah self limiting disease yang bisa membaik sendiri, namun penyakit ini bisa menimbulkan berbagai komplikasi seperti kerusakan mata akibat kelopak mata yang tidak bisa menutup. Prognosis bervariasi mulai dari sembuh sempurna sampai sekuele permanen. Sebagian besar pasien akan mulai mengalami pemulihan pada 2-3 minggu setelah onset dan sembuh sempurna dalam 3-4 bulan tanpa pemberian terapi. Sekitar 70% pasien dengan paralisis komplit dan 94% pasien dengan paralisis tidak komplit sembuh sempurna dalam 6 bulan.[2,9]

Referensi

2. Baugh RF, Basura GJ, Ishii LE, Schwartz SR, Drumheller CM, Burkholder R, et al. Clinical Practice Guideline: Bell’s Palsy. Otolaryngol-Head Neck Surg. 2013; 149 (3_suppl): S1–27. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24189771)
6. Eviston TJ, Croxson GR, Kennedy PGE, Hadlock T, Krishnan AV. Bell’s palsy: aetiology, clinical features and multidisciplinary care. J Neurol Neurosurg Psychiatry. 2015; 86(12):1356–61. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25857657)
9. Engström M, Berg T, Stjernquist-Desatnik A, Axelsson S, Pitkäranta A, Hultcrantz M, et al. Prednisolone and valaciclovir in Bell’s palsy: a randomised, double-blind, placebo-controlled, multicentre trial. Lancet Neurol. 2008; 7(11): 993–1000. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18849193)

Penatalaksanaan Bell's Palsy
Edukasi dan Promosi Kesehatan Be...

Artikel Terkait

  • Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
    Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
  • Pendekatan Diagnosis Kelainan Saraf Fasialis Unilateral
    Pendekatan Diagnosis Kelainan Saraf Fasialis Unilateral
  • Efikasi Antivirus dan Kortikosteroid pada Bell’s Palsy
    Efikasi Antivirus dan Kortikosteroid pada Bell’s Palsy
  • Red Flags Nyeri Wajah
    Red Flags Nyeri Wajah
  • Low-Level Laser Therapy untuk Penanganan Bell’s Palsy
    Low-Level Laser Therapy untuk Penanganan Bell’s Palsy

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 24 September 2024, 14:01
Bells palsy tidak membaik setelah 10 hari pengobatan dengan prednison
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Apabila bells palsy tidak membaik setelah 10 hari pengobatan prednison, apakah perlu dilanjutkan prednison nya? Sampai kapan prednison diteruskan?
Anonymous
Dibalas 22 April 2024, 15:07
Apakah pemberian dexamethasone untuk pasien bell's palsy diperbolehkan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, izin berdiskusi jika pasien datang ke fktp dengan diagnosis bell's palsy sedangkan kortikosteroid yang tersedia hanyalah dexametason. Apakah...
Anonymous
Dibalas 13 Maret 2024, 13:54
Kode ICD 10 rujukan fisioterapi pada pasien Bell's palsy
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Selamat sore ts. Izin bertanya ts untuk pasien bells palsy yang menetap selama 20 tahun. Jika pasien mau dirujuk untuk fisioterapi. Kode icd 10nya apa yaa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.