Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Bell's Palsy general_alomedika 2022-04-28T14:04:12+07:00 2022-04-28T14:04:12+07:00
Bell's Palsy
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Patofisiologi Bell's Palsy

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Patofisiologi Bell’s palsy berhubungan erat dengan nervus fasialis sehingga pemahaman mengenai patofisiologi ini harus terlebih dahulu mengerti mengenai anatomi dan fungsi nervus fasialis.

Nervus Fasialis

Otot-otot wajah diinervasi oleh nervus fasialis. Selain memberikan inervasi motorik, nervus fasialis juga mempunyai komponen sensoris dan parasimpatik. Nervus fasialis bertanggung jawab untuk gerakan volunteer dan mimik otot-otot wajah, pengecapan pada dua pertiga anterior lidah, dan sekresi kelenjar saliva dan lakrimal. Nervus fasialis juga memberikan percabangan untuk sensoris cavum timpani dan ke muskulus stapedius.[6] Hal inilah yang menyebabkan gejala Bell’s palsy tidak terbatas pada kelemahan otot saja.

Nervus fasialis mempunyai komponen intrakranial, intratemporal, dan ekstratemporal. Badan sel nervus fasialis terletak di medulla oblongata dengan radiks berada di angulus pontocerebelaris. Nervus fasialis kemudian berjalan bersama nervus vectibulo-cochlearis dan masuk ke dalam meatus akustikus internus pada pars petrosa os temporalis menuju ventrolateral. Saraf ini kemudian memasuki kanalis facialis pada dasar meatus dan berbelok ke dorsolateral menuju dinding medial cavum timpani dan membentuk sudut di atas promontorium (ganglion geniculatum). Saraf kemudian bersilangan dengan chorda timpani dan berjalan turun pada dinding dorsal cavum timpani untuk kemudian keluar melalui foramen stylomastoideus. Saraf kemudian berjalan menembus kelenjar parotis dan memberikan 5 percabangan nervus fasialis (cabang cervical, mandibular, buccal, zygomatic, dan temporal) untuk menginervasi otot wajah. Kelima cabang terminal adalah cabang motorik yang bertanggung jawab terhadap semua ekspresi wajah dan tugas-tugas fungsional otot, seperti penutupan kelopak mata dan mulut serta patensi hidung ketika inspirasi.[6]

Sumber: Openi, 2014. Sumber: Openi, 2014.

Gambar 1. Inervasi motorik (A) dan parasimpatetik (B) dari nervus fasialis.

Kerusakan Nervus Fasialis

Inflamasi dan edema, misalnya akibat infeksi, menyebabkan bagian nervus fasialis yang berjalan pada kanal-kanal yang sempit mengalami kompresi dan menimbulkan kerusakan. Inflamasi pada kelenjar parotis juga bisa menimbulkan hal yang sama. Kerusakan pada nervus fasialis di meatus akustikus internus, telinga tengah, kanalis facialis, foramen stylomastoideus, atau kelenjar parotis akan menyebabkan distorsi wajah dengan penurunan kelopak mata bawah dan sudut mulut pada sisi wajah yang terkena. Pasien dengan Bell’s palsy juga dapat mengalami mata dan mulut yang kering, kehilangan atau gangguan pengecap, dan hiperakusis.[2]

Referensi

2. Baugh RF, Basura GJ, Ishii LE, Schwartz SR, Drumheller CM, Burkholder R, et al. Clinical Practice Guideline: Bell’s Palsy. Otolaryngol-Head Neck Surg. 2013; 149 (3_suppl): S1–27. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24189771)
6. Eviston TJ, Croxson GR, Kennedy PGE, Hadlock T, Krishnan AV. Bell’s palsy: aetiology, clinical features and multidisciplinary care. J Neurol Neurosurg Psychiatry. 2015; 86(12):1356–61. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25857657)

Pendahuluan Bell's Palsy
Etiologi Bell's Palsy

Artikel Terkait

  • Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
    Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
  • Pendekatan Diagnosis Kelainan Saraf Fasialis Unilateral
    Pendekatan Diagnosis Kelainan Saraf Fasialis Unilateral
  • Efikasi Antivirus dan Kortikosteroid pada Bell’s Palsy
    Efikasi Antivirus dan Kortikosteroid pada Bell’s Palsy
  • Red Flags Nyeri Wajah
    Red Flags Nyeri Wajah
  • Low-Level Laser Therapy untuk Penanganan Bell’s Palsy
    Low-Level Laser Therapy untuk Penanganan Bell’s Palsy

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 24 September 2024, 14:01
Bells palsy tidak membaik setelah 10 hari pengobatan dengan prednison
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Apabila bells palsy tidak membaik setelah 10 hari pengobatan prednison, apakah perlu dilanjutkan prednison nya? Sampai kapan prednison diteruskan?
Anonymous
Dibalas 22 April 2024, 15:07
Apakah pemberian dexamethasone untuk pasien bell's palsy diperbolehkan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, izin berdiskusi jika pasien datang ke fktp dengan diagnosis bell's palsy sedangkan kortikosteroid yang tersedia hanyalah dexametason. Apakah...
Anonymous
Dibalas 13 Maret 2024, 13:54
Kode ICD 10 rujukan fisioterapi pada pasien Bell's palsy
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Selamat sore ts. Izin bertanya ts untuk pasien bells palsy yang menetap selama 20 tahun. Jika pasien mau dirujuk untuk fisioterapi. Kode icd 10nya apa yaa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.