Etiologi Gangguan Psikotik Akut
Etiologi gangguan psikotik akut adalah paparan terhadap peristiwa traumatik atau stressful, tetapi gangguan ini juga bisa terjadi tanpa adanya faktor pemicu sama sekali. Faktor risiko gangguan psikotik akut mencakup faktor genetik, neurologis, psikologis, dan lingkungan.[1,5]
Pencetus Gangguan Psikotik Akut
Peristiwa traumatik atau stresor yang bisa menjadi pemicu gangguan psikotik akut antara lain:
- Stres fisik: misalnya alkoholisme, diet yang tidak sehat, masalah dengan tidur
- Stresor lingkungan: misalnya kurang dukungan sosial, migrasi, perubahan besar dalam kehidupan
- Stresor emosional: misalnya kesulitan dalam hubungan sosial
- Peristiwa kehidupan yang akut: misalnya berkabung, kekerasan pada anak[5]
Faktor Risiko
Faktor risiko gangguan psikotik akut dapat dibagi menjadi genetik, psikologis, dan lingkungan.
Faktor Genetik
Faktor genetik gangguan psikotik akut tumpang tindih dengan gangguan psikotik lainnya, meskipun tidak ada gen yang spesifik dinyatakan sebagai risiko untuk gangguan psikotik akut. Faktor genetik ini bersifat poligenik, misalnya gen DTNBP1, DRD2 dan NRG1.[6,7]
Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang menjadi faktor risiko untuk gangguan psikotik akut adalah adanya gangguan kepribadian, gangguan afektif, adanya stresor berat (misalnya kematian, bencana alam, aktivitas militer).[1]
Stresor lain yang bisa menjadi risiko adalah adanya peristiwa traumatik, konflik keluarga, masalah lingkungan kerja, kecelakaan, gangguan medis berat, kematian pasangan atau orang terkasih, atau status sebagai pengungsi.[3,6]
Faktor Lingkungan
Karena lebih banyak ditemukan di negara miskin dan berkembang, hal ini menunjukkan adanya faktor risiko lingkungan untuk gangguan psikotik akut. Faktor yang diduga berperan adalah status sosial ekonomi, tingkat kesejahteraan, dan ketersediaan fasilitas kesehatan.[2]
Faktor risiko lingkungan lain diperkirakan sama dengan gangguan psikotik lainnya, yaitu riwayat penyalahgunaan zat, kemiskinan, riwayat trauma masa kecil. Paparan obat psikotropik dan ganja juga meningkatkan kerentanan untuk mengalami psikosis.[5,8,9]
Penulisan pertama oleh: dr. Zuhrotun Ulya, Sp.KJ, M.H