Edukasi dan Promosi Kesehatan Nekrosis Tubular Akut
Edukasi dan promosi kesehatan untuk penyakit nekrosis tubular akut sangat bergantung pada kecakapan klinisi dalam melakukan pemantauan dan diagnosis pada pasien-pasien yang berisiko terkena penyakit.
Edukasi Pasien
Nekrosis tubular akut iskemik bisa terjadi oleh karena penyakit komorbid yang diderita pasien. Nekrosis tubular akut nefrotoksik biasanya juga terjadi oleh karena obat atau kontras yang telah diberikan klinisi. Secara umum, pasien dapat dijelaskan mengenai proses penyakit dan upaya yang dapat dikerjakan di rumah sakit untuk memfasilitasi kesembuhan.[1,6,11]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan dan pengendalian penyakit ini sangatlah bergantung pada klinisi yang merawat. Hal yang dapat dilakukan oleh pasien dalam mencegah terjadinya nekrosis tubular akut adalah untuk rutin kontrol ke dokter untuk mengobati penyakit kronis yang dideritanya sehingga fungsi ginjalnya dapat diperiksa. Pasien dapat juga diberitahu risiko untuk terjadinya nekrosis tubular akut nefrotoksik apabila diberikan obat-obat tertentu dan diajarkan untuk segera datang ke rumah sakit apabila timbul keluhan-keluhan oliguria.[3]
Untuk mencegah nekrosis tubular akut nefrotoksik, klinisi dapat menghindari agen potensial tersebut apabila memungkinkan. Kontras saat pemeriksaan radiografi juga dapat tidak digunakan apabila tidak begitu dibutuhkan.[3,4]
Kidney Disease, Improving Global Outcomes (KDIGO) merekomendasikan pasien untuk kontrol minimal 3 bulan setelah pulang dari rumah sakit akibat gagal ginjal akut untuk mengetahui apakah fungsi ginjal sudah kembali normal atau pasien telah memburuk dan mengalami penyakit ginjal kronis. Kontrol berulang sangat direkomendasikan untuk pasien dengan risiko tinggi seperti pada pasien yang memerlukan renal replacement therapy (RRT), yang sudah memiliki penyakit ginjal kronis, dan memiliki penyakit komorbid lainnya.[3,4]